Meutiaranews.co – Kabar meningalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta membuat pecah situasi kamtibnas di Provinsi Papua tersebut.
Dikabarkan, 41 orang mengalami luka-luka dan lebih dari seribu warga diamankan diri ke Polres Yahukimo.
“Saat ini korban yang meninggal dunia menjadi 6 orang, dan masih disemayamkan di RS Yahukimo,” terang Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa, Senin, 04 September 2021.
Ahmad mengatakan, saat ini TNI-Polri terus melakukan patroli untuk mengembalikan situasi kamtibnas kembali kondosif.
Abock Busup merupakan mantan Bupati Yahukimo sekaligus ketua DPW PAN Papua periode 2015-2020 dan Ketua DPD PAN periode 2021-2026.
Meninggalnya Abock menjadi salah satu alasan pembakaran rumah dan penyerangan sejumlah tempat kepada masyarakat lain.
Mabes Polri merilis kronologi lengkap meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta. Saat diketemukan, yang bersangkutan tidak didapati adanya tanda-tanda kekerasan.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengungkapkan, pada 3 Oktober sekitar pukul 08.00 WIB petugas hotel mengetuk pintu kamar 1707 yang merupakan tempat dari Abock Busup. Saat mengetuk pintu beneraoa lama, petugas itu tak mendapatkan jawaban.
“Sehingga yang bersangkutan mengontak temannya saudara Ridwan yang melaporkan bahwa tidak ada respon dari kamar 1707,” kata Rusdi saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin, 04 Oktober 2021.
Setelah itu, petugas hotel tadi memberi kabar pada rekan korban yang berada di kamar nomor 1725. Alhasil, kamar itu dibuka dengan cara manual. Ketika masuk ke dalam, ditemukan Abock Busup telah meninggal dunia.
“Dari keterangan dari para saksi ini, tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban. Tidak ditemukan benda-benda lain, tidak ditemukan obat-obat pada sekitar jenazah,” ujar Rusdi.
Selanjutnya, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Melia, Cibubur, untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Dalam hal ini, polisi baru menerima informasi tewasnya Abock pada pukul 15.00 WIB.
Berdasarkan keterangan dokter yang menangani atau menerima jenazah di RS Melia, diketahui bahwa korban sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Terkait hal ini, Rusdi menyebut, pihak keluarga dalam hal ini adik Abock Busup menyatakan bahwa pihak keluarga tidak berkenan untuk melakukan autopsi. Menurut Rusdi, pihak keluarga sudah menerima kematian Abock Busup.
“Kami berhasil berkoordinasi dengan adik korban atas nama Sinod Busup. Dari keterangan saudara Sinud, menjelaskan kepada aparat kepolisian bahwa tidak perlu dilakukan autopsi kepada korban,” ucap Rusdi.
Rusdi mengimbau kepada masyarakat Yahukimo untuk tidak terpancing dengan provokasi ataupun hoaks yang beredar dari penyebab kematian Abock Busup.
“Masyarakat Yahukimo tidak terprovokasi dengan isu tak benar. Polda Papua sedang tangani dan terus koordinasi dengan Polda Metro Jaya,” tutup Rusdi.
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional