Meutiaranews.co – Zurdi, seorang nelayan Natuna ditemukan selamat oleh warga setelah sembilan jam berenang untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan ranting kayu hanyut.
“Bapak ditemukan di Pulau Perantu, Ia berenang selama sembilan jam dan akhirnya mendarat di pulau”, kata salah seorang kerabat korban, Kamis (20/1).
Zurdi sempat dinyatakan hilang karena terjatuh dari pompongnya saat sedang melakukan penangkapan ikan di Timur Laut Pulau Serasan sekitar Pulau Genting Serasan Timur.
“Menggunakan satu batang pohon hanyut ia berenang dan jam sepuluh tadi malam beliau tiba pulau dan tadi pagi akhirnya warga menemukan beliau dalam keadaan sehat. Korban terjatuh karena terlempar ombak saat duduk dibelakang pompong sekitar tengah hari kemarin”, dijelaskan Misla.
Misla mengatakan suasana haru terjadi saat korban tiba di pelabuhan Batu Ampar dan disambut oleh keluarga serta warga setempat.
“Beliau sempat menjelaskan kronologi kejadian, pompong sempat memutar dan akhirnya terus berjalan menuju daratan. Seperti akan memberi tahu kepada warga jika telah terjadi sesuatu kepadanya. Alhamdulliah kebesaran Allah berkat sebatang pohon hanyut beliau selamat dan beliau sehat meski berenang selama sebilan jam”, kata Misla.
Sebelumnya, Camat Serasan Timur, Efendi membenarkan kabar terkait adanya satu orang nelayan asal Kampung Batu Ampar, Desa Arung Ayam, Serasan Timur hilang di Perairan Pulau Genting pada Rabu (19/1).
“Iya, Zurdi warga Kampung Batu Ampar, Desa Arung Ayam”, kata Camat Serasan Timur, Efendi.
Ia juga memberikan kronologis laporan atas hilangnya seorang nelayan dan hanya ditemukan sebuah pompong atau kapal ikan milik korban kandas di pesisir pantai Tanjung Buluh.
“Saksi bernama Asih (58) dan Jasman (31) warga Desa Air Nusa mereka yang menemukan pompong korban” ungkap Efendi.
Kronologis kejadian menurut Efendi pada tanggal 19 Januari 2022 sekitar pukul 05.30 WIB diketahui Zurdi (korban) pergi ke laut untuk memancing ikan menggunakan perahu pompong kayu 2 GT.
“Sekira pukul 15.30 WIB Asih (saksi) dan Jasman melihat perahu pompong korban berjalan tanpa ada pemiliknya ( jalan tanpa arah) disekitar laut pulau genting hingga perahu pompong tersebut berhenti menabrak batu di pantai Tanjung Buluh ( Serasan timur )” jelas Efendi.
Selanjutnya, sekira pukul 16.00 WIB saksi menarik pompong korban ke pelabuhan Batu Ampar dan melaporkan kejadian tersebut ke Posal Pulau Serasan.
“Karena itu dilakukan penyisiran sekitaran TKP dengan mengerahkan 6 buah pompong nelayan dan berkoordinasi dengan Basarnas”, pungkasnya.
Hingga malam ini diketahui warga masih berupaya melakukan pencarian korban yang diduga terjatuh saat sedang melakukan penangkapan ikan.
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional