Meutiaranews.co – Cabai merah dan angkutan udara menjadi komoditas penyumbang terbesar inflasi pada Juni 2022 yang mencapai 0,84 persen secara month to month.

“Kedua komoditas ini menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Batam,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam Rahmad Iswanto, Rabu (6/7/2022).

Rahmad menyebutkan, penyumbang inflasi di Batam adalah minyak goreng, rokok kretek filter, daging ayam ras, cabai rawit, sabun deterjen bubuk dan cair, kangkung telur ayam ras dan kue kering berminyak.

Kenaikan harga cabai merah, dan cabai rawit ini terjadi karena faktor cuaca atau turun hujan yang cukup lebat di sentra produksi yang menyebabkan gagal panen sehingga membuat suplai terganggu.

Rahmad menambahkan, dari 90 kota di Indonesia, sebanyak 85 kota mengalami inflasi. Sementara 5 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunung Sitoli yakni sebesar 2,72 persen sedangkan inflasi terendah di Kota Pontianak yakni sebesar 0,07 persen.

Adapun deflasi tertinggi di Kota Kendari yakni sebesar -0,61 persen dan deflasi terendah di Kota Tanjung Pandan yakni sebesar -0,03 persen. “Kota Batam menduduki posisi ke enam inflasi terendah se-Sumatera,” pungkas Rahmad.

Rahmad menjelaskan Inflasi Kota Batam di bulan Juni 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya delapan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 2,10 persen, kelompok transportasi naik sebesar 1,12 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,49 persen,kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 0,25 persen; kelompok informasi, komunikasi,
dan jasa keuangan naik sebesar 0,11 persen kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,10 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 0,08 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,05 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang
tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok
kesehatan, serta kelompok pendidikan,” jelasnya.

Rahmad menambahkan pada bulan Juni 2022 terjadi inflasi sebesar 0,84 persen, lebih tinggi jika dibandingkan Juni
2021 yang mengalami inflasi sebesar -0,15 persen.

“Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2022 sebesar 3,75 persen, lebih tinggi jika dibandingkan inflasi tahun kalender Juni 2021 yang sebesar 0,32 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun Juni 2022 terhadap Juni 2021 sebesar 5,98 persen, lebih besar jika dibandingkan dengan inflasi tahun ke tahun Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,55 persen,” tambahnya. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *