Meutiaranews.co – Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus diburu pasukan TNI-Polri. Sebab, kelompok ini terus meneror warga di sana.
Kontak senjata sering tak terhindarkan saat TNI-Polri menemukan keberadaan kelompok ini selama beberapa bulan terakhir, khususnya perburuan Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Puncak Jaya, Papua.
Yang sering menjadi sorotan adalah kelompok yang dipimpin oleh sosok Lekagak Telenggen.
Bukan tanpa alasan, KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang paling sering menebar teror.
Bahkan ia sempat jadi sorotan saat terang-terangan mengirim tantangan perang terbuka dengan pasukan gabungan TNI-Polri.
Tetapi ternyata bukan hanya kelompok yang dipimpin Lekagak Telenggen saja yang harus diwaspadai.
Baru-baru ini, salah satu KKB Papua yang dipimpin oleh Fernando Worabai juga tengah jadi sorotan aparat keamanan.
Hal itu lantaran sosok yang mengangkat dirinya sebagai pimpinan KKB di Kepulauan Yapen tersebut memiliki kemampuan lebih dibanding Lekagak Telenggen.
Bahkan ia sampai berani menyematkan pangkat Brigjen di depan namanya setelah mengangkat diri sebagai pimpinan KKB Papua.
Melansir dari Tribratanews, Fernando Worabai mengangkat dirinya sendiri sebagai Panglima Komando Militer Wilayah II Saireri dengan pangkat Brigjen.
Kelompoknya berdiri sendiri walaupun tidak menutup kemungkinan berafiliasi dengan kelompok TPNPB wilayah lain.
Bahkan, Fernando dan anak buahnya juga sering terlihat melakukan latihan militer versi mereka.
Ada 10 orang anggota KKB Papua pimpinan Fernando Worabai yang masuk ke daftar pencarian orang (DPO).
Sedangkan simpatisan atau pengikutnya ada 25-30 orang dengan 12-15 pucuk senjata api laras panjang rakitan, serta 1 pucuk senjata api organik standar TNI-Polri.
Mereka berusaha merekrut masyarakat yang belum paham kamtibmas, dan kegiatan kriminal mereka sudah sering terjadi.
Motif berupa menunjukkan keberadaan kelompok yang menganggap dirinya bagian dari gerakan perlawanan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Polri melakukan kegiatan penegakan hukum terhadap KKB Papua di Kampung Sasawa Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen, pukul 10.30 WIT hari Jumat, 06 Agustus 2021.
Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan kegiatan penegakan hukum ini berdasarkan hasil analisa dan laporan dari masyarakat yang resah dengan aktivitas KKB itu.
“Tindakan atau kejadian itu telah dilakukan pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi termasuk juga hasil monitoring jaringan tertutup,” ujar dia.
Menurutnya, sudah bisa dipastikan bahwa pelaku kegiatan ataupun aksi kriminal yang dilakukan oleh KKB di bawah kendali menyebut dirinya selaku panglima TPNPB Wilayah II Saireri adalah Fernando Worabai dan kelompoknya.
Ketika TNI-Polri sudah sampai di lokasi, ditemukan beberapa orang yang berkaitan erat dengan kelompok ini melakukan aktivitas menggunakan senjata api laras panjang.
“Setelah kita lakukan pendalaman dan tindakan di TKP, kelompok KKB Papua tersebut melarikan diri. Dalam penyisiran oleh aparat ditemukan 3 pucuk senjata api rakitan ilegal beserta barang bukti lain,” ujar Ferdyan.
Barang bukti lainnya 2 buah tabung gas elpiji. Diduga tabungan gas ini dijadikan sebagai alat untuk melakukan perlawanan.
“Kedua tabung gas elpiji telah didesain sedemikian rupa untuk digunakan melakukan perlawanan yang diduga sebagai bom rakitan,” ungkap Kapolres.
Sumber: Tribuntimur.com
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional