Meutiaranews.co – Imam Qari Asim dari Masjid Makkah di Leeds, Uskup Buckingham Alan Wilson, dan Rabi Jonathan Romain dari Sinagog Maidenhead adalah beberapa ahli agama yang terlibat dalam penelitian yang dilakukan NASA.

NASA menyewa 24 teolog atau ahli agama untuk membantu meneliti kehidupan di luar Bumi atau alien. Penelitian ini merupakan bagian program di Pusat Penyelidikan Teologis (CTI) di Universitas Princeton, New Jersey, Amerika Serikat.

CTI dijelaskan sebagai tempat yang menghubungkan pemahaman lintas ilmu dengan mengumpulkan para teolog, ilmuwan, cendekiawan, dan pembuat kebijakan untuk berpikir bersama dan menginformasikan pemikiran publik tentang masalah global.

Program yang dikembangkan NASA ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang kehidupan makhluk di luar Bumi.

Seorang pendeta dan teolog dari Universitas Cambridge bernama Andrew Davison juga menjadi salah satu yang terlibat dalam penelitian ini. Davison memberikan masukan kepada NASA tentang apa yang bisa dilakukan jika manusia menemukan kehidupan alien.

“Tradisi agama akan menjadi fitur penting dalam bagaimana umat manusia akan bekerja melalui konfirmasi kehidupan seperti itu di tempat lain,” ucap Davison.

Davison mengatakan bahwa tradisi agama dianggap sebagai bagian dari tujuan NASA mendukung pekerjaan astrobiologi.

Dikutip dari Mirror, Davison akan menerbitkan buku pada tahun depan yang berjudul Astrobiology and Christian Doctrine. Dalam buku tersebut ia yakin bahwa manusia sudah semakin dekat untuk menemukan kehidupan di planet lain.

“Individu non-agama juga tampaknya melebih-lebihkan tantangan yang dihadapi orang-orang beragama. Hal itu akan dialami jika dihadapkan dengan bukti kehidupan asing,” tulis Davison.

Studi menunjukkan bahwa pemeluk agama Kristen di Amerika Serikat cenderung tidak percaya pada kehidupan di planet lain. Tetapi Davison bukan satu-satunya ‘orang dengan keyakinan’ yang tidak menganggap mustahil pada gagasan tentang makhluk luar angkasa.

Duilia de Mello, seorang astronom dan profesor fisika di Universitas Katolik mengatakan bahwa dia memiliki beberapa mahasiswa di kelasnya yang sering mengajukan pertanyaan teoretis tentang kehidupan di alam semesta.

“Jika kita adalah produk penciptaan, mengapa kita tidak bisa memiliki kehidupan yang berevolusi di planet lain juga? Tidak ada yang mengatakan sebaliknya,” kata de Mello kepada The Washington Post.

Sebelumnya pada 2008, kepala astronom Vatikan menyatakan bahwa tidak ada konflik yang terjadi antara kepercayaan pada Tuhan dan kemungkinan ‘makhluk luar angkasa’. Ia bahkan menyebut tentang kemungkinan kehidupan yang lebih berkembang di sana.

“Menurut pendapat saya kemungkinan [kehidupan di planet lain] ini ada,” kata Rev Jose Gabriel Funes, seorang imam Yesuit berusia 45 tahun yang menjadi kepala Observatorium Vatikan sekaligus penasihat ilmiah untuk Paus Benediktus.

Meski demikian tidak semua ahli agama setuju dengan wacana kehidupan di planet lain.

Mengutip dari Daily Mail, Albert Mohler, Presiden Seminari Teologi Baptis Selatan, mengatakan dalam sebuah wawancara pada 2008, ketika ditanya apakah ada yang namanya alien: ‘Jawabannya adalah tidak, itu spekulatif.’

“Kami tidak punya alasan untuk percaya ada cerita lain di luar sana. Tidak ada dalam Kitab Suci yang mengatakan tidak mungkin ada suatu bentuk kehidupan di suatu tempat. Tetapi apa yang diberitahukan kepada kita adalah alam semesta diciptakan agar di planet ini Yesus Kristus, dalam ruang dan waktu dan sejarah, akan datang untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa,” ucap Albert.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *