Menkes Budi Gunadi Sadikin di acara Raker Kemenkes di ICE BSD, Rabu (24/4/2024) (YouTube/Sekretariat Presiden)

Meutiaranews.co – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa perkembangan teknologi AI Generatif atau kecerdasan buatan di bidang kesehatan akan membawa perubahan besar bagi layanan kesehatan di Indonesia.

“Saya percaya bahwa teknologi terus berkembang dan akan mengubah humanitas,” kata Menkes dalam keterangan resminya yang dikutip dari situs Kemenkes, Minggu (9/6/2024).

Menurut Menkes, penggunaan teknologi AI di bidang kesehatan akan memberikan dukungan kesehatan yang lebih akurat.

Dalam tubuh manusia terdapat lebih dari 30 juta gen, 87 miliar neuron, 300 triliun sel, dan 37 triliun mikrobiom yang saling berhubungan dan mempengaruhi kesehatan manusia.

“Dengan metode empirik yang biasa digunakan, sulit untuk mempelajari ini semua. Maka dari itu, teknologi AI harus dimanfaatkan secara maksimal, lebih dari sekadar bermain catur atau program ChatGPT, untuk memahami sistem tubuh secara ilmiah,” ujar Menkes.

Menkes menjelaskan bahwa analisis dari kecerdasan buatan dapat membantu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang tepat kepada pasien.

Selain itu, teknologi AI juga akan mengubah cara kerja kedokteran, membantu dokter dalam mendeteksi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dengan lebih mudah, cepat, dan presisi.

“Dulu, dokter menggunakan stetoskop untuk mendengarkan detak jantung dan mendiagnosis penyakit jantung. Ini tidak ilmiah, bagaimana mungkin hanya dari suara dapat didiagnosis,” lanjutnya.

Teknologi kemudian berkembang dengan elektrokardiografi, CT Scan, dan yang terbaru, pemeriksaan gen untuk mendeteksi mutasi gen yang menyebabkan penyakit jantung.

“Teknologi AI akan mengubah sektor kesehatan secara besar-besaran,” tegasnya.

Namun, Menkes juga menyebut bahwa pemanfaatan AI di bidang kesehatan bukanlah hal baru di Indonesia. Pemerintah telah menggunakan teknologi WhatsApp untuk layanan telemedicine saat pandemi COVID-19 dan menyediakan layanan internet untuk puskesmas di daerah terpencil dengan teknologi Starlink.

“Saya berharap Google bisa membantu pemerintah menyediakan layanan geotagging untuk memetakan penyakit di daerah. Saya percaya teknologi AI akan mengubah sektor kesehatan secara besar-besaran,” tutupnya.

Sementara itu, Direktur Hubungan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, menyatakan komitmen Google untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam memaksimalkan digitalisasi layanan kesehatan.

“Google telah berkolaborasi dengan Kemenkes untuk menerapkan AI dalam pelayanan kesehatan, termasuk penerapan generatif AI dalam platform SATUSEHAT,” ujarnya.

Dukungan ini sejalan dengan cetak biru Pemerintah Indonesia untuk transformasi digital dan visi Indonesia digital tahun 2045.

***

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *