Meutiaranews.co – Jumlah kepemirsaan televisi di Tanah Air selama Ramadan mengalami peningkatan. Hal ini terekam dalam data Survei Nielsen Indonesia selama tiga tahun berturut-turut.

Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina mencatat, angka kepemirsaan TV di Ramadan 2019 sebesar 13,4 persen. Angka ini naik 1,1 persen dibanding bulan lainnya sebanyak 12,3 persen.

Situasi serupa juga berulang di Ramadan 2020. Tercatat, jumlah kepemirsaan naik 0,7 persen dibandingkan bulan lainnya menjadi 14,6 persen dari 13,9 persen.

“Dan di Ramadan 2021, angka kepemirsaan naik 1,4 persen dari bulan sebelumnya 10, 4 persen menjadi 11,8 persen saat lebaran,” ujarnya dalam konferensi pers Nielsen – Ramadan dalam Endemi, Kamis (24/3/2022) mengutip merdeka.com.

Survei yang dilakukan Nielsen Media Indonesia melibatkan 12.000 responden dari rentang usia. Survei dilakukan di 11 kota besar di Indonesia.

Hellen menerangkan, kenaikan jumlah kepemirsaan di setiap Ramadan lantaran penyesuaian perilaku konsumen. Antara lain membutuhkan hiburan di waktu sahur hingga menantikan waktu berbuka puasa lewat siaran TV.

Hal ini terekam dari peningkatan pemirsa di waktu sahur. Kemudian, di jam prime time mendekati waktu berbuka puasa. “Kemudian, akan menurun saat waktu shalat taraweh,” imbuhnya.

Dari sisi kategori program juga terdapat penyesuaian saat Ramadan dibandingkan dengan bulan lainnya. Yakni, penambahan jumlah kepemirsaan pada program religi, hiburan, dan edukasi.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika