Meutiaranews.co, Batam – Warga Perumahan Mitra Raya, Batam Center digegerkan adanya temuan pembunuhan. Ialah Kui Hong, perempuan paruh baya yang ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di rumahnya.
Pertama kali yang mengetahui Kui Hong (60) tidak sadarkan diri di dalam kamarnya adalah anaknya yang baru pulang kerja. Senin, 07 Juni 2021 sore. Korban yang tidak sadarkan diri langsung dibawa ke Rumah Sakit Bunda Halimah, setelah menelpon Abang dan kakak iparnya.
Tak lama berselang, pelapor mendapat kabar bahwa ibunya telah meninggal dunia. Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, ada terdapat tanda-tanda kekerasan pada jasad ibunya.
Pihak kepolisian yang menerima laporan, Senin sekitar pukul 17.00 Wib langsung melakukan pengembangan. Awalnya polisi mendatangi TKP dan mengambil informasi yang dapat dihubungkan dengan kematian Kui Hong.
Informasi pun mengalir. Ada unsur dendam dalam kasus ini yang diketahui pelaku tak lain adalah mantan karyawan di perusahaan milik anak korban, PT Shelu Mulia Perkasa yang berada di Tunas Regency Tanjunguncang.
Kemudian pada Rabu, 09 Juni 2021 sekira pukul 13.27 Wib, polisi menerima informasi, bahwa pelaku tengah berada di daerah Telagapunggur. Ketika dilakukan pengejaran untuk ditahan, pelaku melakukan perlawan.
Polisi langsung menembak pelaku karena tembakan peringatan tidak dihiraukan. Pelaku yang tumbang karena kedua kakinya telah bolong akibat timah panas langsung di bawa ke Polresta Barelang.
Setelah mendapat perawatan, pelaku digiring ke Satreskrim untuk menjalani pemeriksaan. Pelaku yang diketahui bernam Samsul Arifin (22) mengaku dendam dan memang merencanakan pembunuhan itu.
“Saya dulu bekerja dengan anaknya. Saya memang berniat membunuhnya,” ucap Samsul dingin.
Untuk memuluskan rencananya, Samsul datang ke rumah mantan bosnya dengan berpura mengantarkan barang. Samsul langsung beringas ketika korban membuka pintu rumah. Namun korban sempat melakukan perlawanan menahan dorongan pintu.
Korban yang tak sanggup menahan tenaga yang jauh lebih kuat darinya akhirnya membiarkan pintu terbuk. Lantas, Samsul yang berhasil masuk kedalam rumah tanpa henti terus menyerang korban. Alhasil, tulang tangan kanan korban patah.
Tidak sampai disitu, Samsul terus menyerang korban. Adegan lain yang diceritakannya, ia memiting leher korban, karena takut korban berteriak lantas mulut korban dilakban dan selanjutnya ia mencekik leher korban sampai korban tak bernafas.
“Setelah saya pastikan telah meninggal, saya membawa korban ke kamarnya dan diletakkan di atas kasur. Kemudian saya selimuti. Lalu saya pergi dari rumah itu.
Kapolresta Barelang Kompol Yos Guntur mengatakan, motif kasus pembunuhan ini dilatar belakangi dendam. Ketika ada kesempatan pelaku langsung melampiaskan amarahnya.
“Sesuai dengan keterangan pelaku, bahwa pelaku merasa dendam kepada anak korban sehingga melampiaskan amarahnya dengan berencana membunuh korban,” ucap Yos Guntur.
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional