Meutiaranews.co – Dua nelayan Bintan yang dilaporkan hilang kontak saat menjaring ikan di perairan antara Batu Putih dan Berakit Bintan akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Kedua nelayan ini ditemukan warga Teluk Mata Ikan, Nongsa, Batam, Selasa (10/5/2022) sekira pukul 11.00 WIB. Laporan tersebut disampaikan warga Teluk Mata Ikan, Aseng kepada Basarnas Tanjungpinang.

“Berdasarkan keterangan korban bahwa kapal pompong yang mereka gunakan mengalami kerusakan pada mesin, sehingga mereka hanyut dan terbawa arus sampai perairan Teluk Mata Ikan, Nongsa,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang Slamet Riyadi.

Selanjutnya kedua nelayan dan pompong mereka dibawa tim Basarnas Tanjungpinang kembali ke kampung halaman mereka di Desa Sungai Kecil, Bintan.

Diberitakan sebelumnya, dua nelayan Desa Sungai Kecil Kabupaten Bintan dilaporkan hilang kontak saat menjaring ikan di perairan antara Batu Putih dan Berakit Bintan, Kepri, Selasa (10/5/2022).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang Slamet Riyadi mengatakan, laporan tersebut diterima Basarnas Tanjungpinang dari Kepala Desa Teluk Sebong, Adi pada Senin (9/5/2022) sekira pukul 21.00 WIB.

“Dua orang nelayan hilang kontak saat menjaring ikan menggunakan kapal kayu. Keduanya atas nama Saifudin dan Rudolfus Roka, warga Sungai Kecil di Kabupaten Bintan,” kata ujarnya.

Kronologis kejadian berawal ketika dua nelayan itu berangkat menjaring ikan di wilayah perairan Batu Putih sampai perairan Berakit, Minggu (8/5), sekira pukul 16.00 WIB.

Namun hingga pada Senin (9/5/2022) keduanya hilang kontak dan belum kembali dari menjaring ikan. Masyarakat setempat yang melakukan pencarian tak mendapatkan hasil dan melaporkan kasus tersebut ke Basarnas Tanjungpinang.

“Enam Personel Basarnas Tanjungpinang langsung bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan proses pencarian,” kata Slamet.

Pencarian pada hari pertama Basarnas menggunakan satu set rubber boat sekira pukul 21.20 WIB, bersama dengan Polres Bintan, TNI AL, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tanggap Bencana (Tagana), Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan masyarakat setempat. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *