Meutiaranews.co – Antrean kapal roro terjadi di Pelabuhan PT ASDP Cabang Tanjunguban, Kabupaten Bintan pada H+1 Lebaran Idul Fitri 1444 hijriah.
“Hasil peninjauan kami, ada sekitar tiga kapal roro antre terhambat bersandar. Akibatnya terjadi penumpukan penumpang dan kendaraan cukup panjang,” kata Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rudy Chua usai meninjau arus balik mudik di Pelabuhan ASDP Tanjung Uban, Senin (24/4/2023) dikutip dari Antaranews.com.
Ia menyebut antrean kapal roro rute Punggur (Batam) – Tanjung Uban (Bintan) terjadi, karena ASDP Cabang Tanjung Uban hanya memiliki satu dermaga pelabuhan, sehingga kapal roro tidak bisa bersandar tepat waktu.
Menurutnya tiap-tiap kapal roro memerlukan waktu sekitar 45 menit guna melakukan proses bongkar muat penumpang dan kendaraan di pelabuhan.
“Jika ada tiga kapal roro, maka butuh waktu sekitar dua jam untuk bongkar muat,” ujarnya.
Sementara dari segi jumlah armada, Rudy Chua sangat mengapresiasi ASDP Cabang Tanjung Uban yang mengerahkan tujuh kapal roro untuk menghadapi lonjakan arus balik mudik rute Punggur – Tanjung Uban di H+3 Lebaran Idul Fitri 2023.
Namun demikian, armada yang sebanyak itu tidak sebanding dengan pelabuhan sandar yang hanya satu. Sebab, ketika kapal datang tetap tak bisa bersandar sesuai jadwal di Pelabuhan Tanjung Uban.
“Kendati bongkar muat di pelabuhan Punggur cepat karena ada dua pelabuhan, namun sampai di Tanjung Uban, harus antre dulu,” sebutnya.
Oleh karena itu, Legislator Komisi II DPRD Provinsi Kepri itu menyarankan agar manajemen ASDP menambah satu dermaga pelabuhan sandar bagi kapal roro di pelabuhan Tanjung Uban.
Ia bahkan sudah menyampaikan langsung hal itu kepada pihak ASDP sejak dua tahun lalu, namun sampai saat ini belum terealisasi karena sejumlah pertimbangan seperti keterbatasan anggaran.
“Namun, mereka (ASDP) sudah berkomitmen menambah satu dermaga pelabuhan kapal roro tahun ini. Semoga segera terealisasi,” ujarnya. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional