Meutiaranews.co – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ria Saptarika menyerap informasi, Selasa, 27 Juli 2021.

Salah satunya adalah melakukan
pengawasan pelaksanaan UU No.3 Tahun 2005, tentang sistim Keolahragaan Nasional berkenaan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Papua.

Pertemuan tatap muka dilakukan secara virtual oleh Senator Ria Saptarika yang dihadiri Ketua Umum KONI Kepri Usep RS, Sekretaris Umum Abdul Razak, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Junaidi, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Syawaluddin, Litbang KONI Kepri Mustava dan Humas KONI Kepri Iman Suryanto.

Usep RS mengawali pertemun dengan menyampaikan untuk PON XX tahun 2021 di Papua semua cabor telah siap. Namun kendala yang dihadapi berkaitan dengan Anggara.

Alokasi angaran yang telah ditetapkan berasal dari pemerintah daerah Kepri, kata dia, belum juga bisa dikucurkan. Kondisi mendekati PON ke XX di Papua menjadi perhatian serius. Karena sisa waktu yang ada hanya beberapa bulan lagi.

“Ini yang harus menjadi perhatian bersama. Mengingat, sekecil apapun prestasi tentunya harus dihargai, karena prestasi yang dicapai oleh atlet-atlet ini juga melalui sebuah proses panjang,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, KONI Kepri akan menurunkan 16 cabang olahraga (Cabor). Dan menargetkan medali emas dari 4 -5 cabor yang sebelumnya juga telah menghasilkan prestasi di PON Jawa Barat 2016.

Saat itu, Kepri perolehan 7 medali emas, 4 perak, kemudian 8 perunggu. Hasil yang cukup membanggakan ini, menurut Usep diluar target sebelumnya.

“Di PON Papua nanti, kita berharap bisa melebih dari itu. Dari 16 cabor yang berlaga, ada 5 cabor yang dijagokan untuk mendapatkan medali emas. Meski demikian, semua ini tak lepas dari dukungan semua pihak,” terangnya.

Sebagai Senator Kepri, Ria Saptarika mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini dilakukan secara sengaja, guna melakukan intervensi, identifikasi dan analisis menyangkut berbagai kebijakan, program, dan kegiatan pemerintah daerah dalam mendukung dan mempersiapkan kontingen Provinsi Kepri di PON XX/2021 di Papua.

Tidak hanya Kepri, minimnya alokasi anggaran juga menjadi salah satu diskusi hangat dalam pertemuan sebelumnya.

“Kami juga mendengar dan mendapat info dari KONI se-Indonesia lainnya, bahwa persoalan dan tantangan utama bagi semua kontingen untuk ke PON adalah, ketersediaan dana yang belum ada realisasi dari pemerintah daerah. Padahal jarak waktu pelaksanaan PON tersisa hanya dua beberapa bulan lagi,” katanya.

Untuk itu, tambahnya, sebagai senator di DPD RI dengan daerah pemilihan Provinsi Kepri, dirinya berharap adanya dukungan tegas dari pemerintah daerah, sehingga nantinya dapat segera merealisasikan kebutuhan dana untuk persiapan PON XX/2021.

“Kami akan menindaklanjutan situasi ini, dan mencarikan jalan keluar atas situasi ini. Kami percaya sebagaimana pengalaman PON sebelumnya, bahwa kontigen Kepri sudah menorehkan prestasi,” jelasnya.

Untuk diketahui, pada PON ke XIX di Jawa Barat, kontingen Provinsi Kepri memperoleh 7 emas, 4 perak dan 8 medali perunggu.

Dimana 7 medali emas tersebut, disumbangkan 5 emas berasal dari atlet layar, 1 emas 1 medali emas diraih atlet Sky Air dan 1 emas berasal dari atlet tinju pria kelas 69.

Sementara, 4 medali perak diraih 1 Atlet cabang olahraga Dansa, Aeromodeling 1 dan Layar 2.

Dan 7 medali perunggu berasal dari cabang olahraga Tinju 1, Pencak Silat 1, Aeromodeling 1, Menembak 1, Dansa 1, dan 1 atlet Yudo.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika