Meutiaranews.co – Les Copaque sebagai studio animasi yang membuat Upin Ipin pun angkat bicara terkait viralnya video menunjukkan dua kuburan yang tertuliskan di batu nisan dengan nama Upin dan Ipin.

Media sosial ramai dengan video Upin Ipin meninggal dan dimakamkan. Pihak pembuat Upin Ipin di Malaysia sampai membuat klarifikasi.
Awalnya, ini dipicu video viral di TikTok yang viral di Indonesia dan Malaysia.

Seperti kita ketahui Upin dan Ipin adalah dua tokoh anak-anak dari serial kartun asal Malaysia yang juga populer di banyak negara termasuk di Indonesia.

Akun TikTok @ABI_ALONK_3110, menyoroti dua kuburan Ipin dan Upin. Dalam batu nisan tersebut tertulis jika Upin meninggal lebih dulu pada 6 Agustus 1995 lalu disusul Upin tanggal 2 April 1996.

Video ini diputar sampai 37,5 juta kali. Dapat like 3,9 juta dan 83.300 komentar. Netizen pun dibuat bingung dan banyak berspekulasi tentang kisah Ipin dan Upin apakah nyata atau hanya fiktif belaka hingga kebenaran dari lokasi dua maka tersebut.

Karena sudah viral sampai Malaysia, Les Copaque sebagai studio animasi yang membuat Upin Ipin pun angkat bicara. Mereka meluruskan masalah soal anggapan Upin Ipin meninggal ini. Les Copaque menegaskan Upin Ipin adalah karakter fiktif.

“Ianya tidak diambil atau diinpirasi dari kisah sesiapa yang masih hidup mahupun yang telah tiada,” kata mereka seperti dikutip detikINET, Selasa (19/1/2022).

Les Copaque menegaskan ide cerita adalah dari Hajah Ainon pengisi suara Opah dan Haji Burhanuddin pengisi suara Tok Dalang sekaligus Pengarah Urusan Les’ Copaque Production.

“Beliau juga turut berkongsi pengalaman beliau dibesarkan di kampung di dalam siri Upin & Ipin,” kata Les Copaque.

Les Copaque juga menjelaskan kenapa dibuat cerita Upin Ipin yatim dan botak. Hal itu semata untuk memudahkan cerita dan proses animasi karena keterbatasan anggaran dan SDM animator.

Jadi sudah jelas ya, Upin Ipin cuma karakter fiktif. Video kuburan itu hanya kebetulan namanya sama. Perlu ditelusuri juga apa itu kuburan sungguhan atau kijing contoh saja alias kuburan bohongan.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *