Meutiaranews.co – Timnas Indonesia dipastikan tidak akan lagi menerapkan sistem pemusatan latihan (TC) jangka panjang menjelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, apakah Timnas Indonesia siap untuk menghapus sistem TC jangka panjang ini?

Pada April 2023, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sempat menyatakan bahwa TC jangka panjang masih menjadi pendekatan yang paling cocok untuk Timnas Indonesia karena para pemain di Indonesia belum bisa diperlakukan seperti pemain di Eropa. Namun, pada Juli 2024, Erick Thohir mengumumkan bahwa TC jangka panjang tidak lagi diperlukan.

Keputusan ini membawa dampak positif dan negatif bagi Timnas Indonesia. Namun, langkah Erick Thohir ini dianggap berani, terutama dalam mengakomodasi keinginan klub-klub agar pemain mereka tidak terlalu lama meninggalkan tim demi mengikuti TC Timnas. Pasalnya, konflik antara klub dan Timnas terkait pemanggilan pemain sering terjadi.

PSSI kini menerapkan kebijakan baru, di mana pemain Timnas Indonesia wajib bergabung empat hari sebelum pertandingan FIFA Matchday. Aturan ini sudah disepakati oleh klub saat PSSI dan PT Liga Indonesia Baru membahas jadwal Liga 1 2024/2025.

Namun, Erick Thohir juga mengingatkan klub-klub untuk memberikan tanggung jawab dengan memberikan lebih banyak kesempatan bermain kepada pemain-pemain Timnas Indonesia di liga. Ini penting untuk menjaga kondisi fisik, mental, visi bermain, atmosfer pertandingan, dan performa para pemain tetap berada di level yang baik dan kompetitif. Permintaan ini diharapkan mendapat perhatian serius dan dukungan penuh dari klub, khususnya dari jajaran pelatih, agar konsep “Timnas yang kuat lahir dari kompetisi yang hebat” benar-benar terealisasi.

Pelatih-pelatih klub kini dituntut untuk bekerja sama membantu Shin Tae Yong dalam menyiapkan ‘atribut skill’ para pemain Timnas Indonesia agar mereka dapat tampil maksimal saat membela tim Merah Putih. Ini menjadi solusi agar TC jangka pendek Timnas Indonesia dapat menghasilkan hasil yang positif.

Sebagai contoh, pelatih kiper di klub harus meningkatkan kualitas kiper Timnas Indonesia dengan pola pelatihan terbaik, sama seperti yang dilakukan di tim nasional. Hal ini berlaku untuk pemain di semua posisi, baik belakang, tengah, sayap, maupun depan. Dengan demikian, saat para pemain dipanggil ke timnas, mereka sudah berada dalam kondisi terbaik dan siap bertanding. Artinya, pelatih klub juga dituntut untuk meningkatkan level pelatihannya.

Jika pelatihan di klub sudah berkualitas, para pemain akan datang ke Timnas Indonesia dengan dasar permainan yang baik, baik secara fisik, teknik, taktik, maupun mental. Shin Tae Yong hanya perlu fokus pada membangun chemistry antar pemain dan pemahaman taktik tim, karena waktu yang tersedia hanya empat hari sebelum pertandingan FIFA Matchday. Pada akhirnya, sinergi antara pelatih klub dan timnas sangat diperlukan. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *