Meutiaranews.co – Selain rasanya membuat ketagihan, dari segi harga mie instan juga sangat terjangkau dan termasuk makanan praktis yang cukup digemari berbagai kalangan.

Akan tetapi, mie instan sangat berbahaya bila dikonsumsi terlalu banyak dan sering dikaitkan terhadap beberapa masalah kesehatan.

Dilansir dari Healthline, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai mie instan serta kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.

Mie instan dalam kemasan adalah olahan mi yang terbuat dari tepung terigu, berbagai minyak nabati serta perasa tambahan.

Sebelum dipasarkan dengan tekstur kering, mie tersebut sudah lebih dulu matang kemudian dikeringkan atau digoreng untuk mempersingkat waktu memasak bagi konsumen.

Untuk menambah cita rasa pada mie, setiap kemasan dilengkapi bumbu tambahan yang biasanya tinggi kandungan sodium.

Dikarenakan mi instan ini bukan makanan pokok, sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan bahkan setiap hari karena berisiko terhadap masalah berikut:

  1. Malnutrisi
    Hasil penelitian di Korea menemukan, orang-orang yang sering konsumsi mie instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah dibanding orang yang tidak mengonsumsi.

Selain meningkatkan risiko malnutrisi, bahaya makan mi instan terlalu sering juga dapat mempengaruhi perilaku makan Anda jadi gemar mengonsumsi makanan kurang sehat.

  1. Gangguan fungsi ginjal
    Perasa tambahan pada mi instan memiliki kadar natrium cukup tinggi dan kandungan garam itu bisa berdampak buruk pada fungsi ginjal.

Apabila jumlah natrium tersebut terus bertambah, yang terjadi adalah penumpukan natrium dalam tubuh dan meningkatkan stroke hingga kanker perut.

  1. Gangguan pencernaan
    Perlu diketahui mie instan merupakan makanan yang sulit dicerna sehingga membuat sistem pencernaan harus bekerja ekstra untuk menghancurkannya.

Oleh karenanya, jika mie instan dikonsumsi rutin dalam seminggu, efeknya bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi atau kembung.

  1. Sakit jantung
    Dalam setiap kemasan mi instan rata-rata mengandung MSG (monosodium glutamat), natrium, dan kalori tinggi.

Kandungan MSG dan natrium tersebut memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi hingga masalah gagal jantung.

  1. Sindrom metabolik
    Ketika tubuh Anda dibiasakan menerima makanan instan, biasanya mereka jadi lebih sedikit mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, dan ikan.

Akibat dari kebiasaan tersebut, muncul risiko sindrom metabolik dengan gejala penumpukan lemak perut, hipertensi, gula darah tinggi, hingga kadar lipid darah yang tidak normal.

Meski bahaya makan mi instan memang ada, Anda tetap masih bisa mengonsumsinya. Asalkan dalam porsi wajar dan tidak sering.

Selain itu, mi instan bukan pengganti makanan pokok dan sebaiknya dimakan dengan menu pendamping lain yang kaya nutrisi seperti sayuran hijau atau protein.

Sumber: cnnindonesia.com

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika